Desa Nglipar
Desa Nglipar Lor pertama kali dipimpin oleh kademangan yang bernama Eyang Mangun Wedhono, kira-kira pada tahun 1910. Awal mula desa Nglipar Lor bernama Kajardimoro. Bisa dinamkan Kajardimoro karena setiap pendatang yang baru datang ke desa itu betah untuk tinggal dan menyukai suasana desa itu. Dalam kepemimpinannya, Kademangan memiliki bawahan yaitu:
- Jokoboyo
- Mirudo (yang sekarang sama dengan lurah)
- Gebayan ( yang sekarang sama tingkatannya dengan dukuh)
Pada masa beliau di desa Nglipar lor, Kademangan tinggal di Nglipar lor sebelah timur SD Nglipar I, RT 01. Eyang Demang adalah orang yang sakti, beliau nmengetahui hal- hal yang akan terjadi. Salah satu bukti kesaktiannya itu ialah beliau bisa mengetahui akan terjadi perang perebutan perbatasan antara Yogyakarta dan surakarta, yang saat ini perbatasan kedua daerah itu bernama kali Nganjir, sebelah utara Watu Gajah. Semenjak itu, Eyang Demang terkenal dengan kesaktiannya dan dikenal banyak orang. Dengan kesaktiannya itu Eyang Demang mendapat hadiah putri dari keraton Mataram, Yogyakarta yang merupakan salah satu putri keturunan dari Sri Sultan hamengkubuwono ke V. Pda akhirnya putri itu dijadiakan istri Eyang Demang dan memiliki keturunan yang banyak.
- Pada awalnya bisa menjadi nam desa Nglipar lor, karena awalnya hanya desa Nglipar karena terlalu luas maka dibagi menjadi 2 yaitu Nglipar Lor dan Nglipar Kidul.
Demikian itu adalah sejarah singkat mengenai desa Nglipar Lor, namun untuk kebenarannya saya pun tidak tau pasti.
Mata pencaharian penduduk di desa Nglipar Lor mayoritas adalah bekerja sebagai petani. selain itu ada sebagian lain yang bekerja di lain sektor pekerjaan antara lain sebagai PNS, pegawai swasta, wiraswasta, buruh lepas dan bidang pekerjaan lain. Namun demimkian belum semuawarga memiliki pekerjaan sehingga mereka hanya menganggur di rumah, kebanyakan dari mereka adalah pemuda-pemuda yang baru lulus sekolah.
Hal berikutnya yang akan saya bahas mengenai desa Nglipar lor yakni adalah masalah pendidikan. Di Nglipar lor ini masih cukup banyak anak- anak dengan usia sekolah dengan berbagai tingkatan. Berdasarkan keterangan dari beberapa responden rata- rata warga di sini sudah mengenyam bangku pendidikan. Tingkat pendidikan yang paling rendah yakni lulusan sekolah dasar sedangkan tingkat pendidikan tertinggi yang berhasil di tempuh beberapa warga disini yakni tingkat sarjana. dengan semakin meningkatnya dan perkembangan yang pesat di bidang pendidikan semakin memacu para orangtua untuk memberikan pendidikan untuk anaknya. Di desa Nglipar lor ini sendiri telah tersedia sarana pendidikan yang cukup memadai mulai dari tingkat taman kanak- kanak, Sekolah Dasar, sekolah Mengengah Pertama hingga sekolah menengah kejuruan. Sehingga memudahkan para warga di desa Nglipar lor untuk memperoleh pendidikan sehingga buta aksarapun tidak ada lagi.
Yang berikutnya yakni mengenai agama atau kepercayaan. Semua warga di sini sudah menganut sebuah agama, mayoritas warga memeluk agama Islam, sedangkan sebagian lain memeluk agama Kristen Katholik atau Kristen Protestan. Tempat peribadatan untuk masing- masing agama sudah tersedia seperti masjid, gereja katholik dan gereja protestan. Meski kepercayaan yang dianut berbeda, warga disini saling hidup rukun tolong- menolong dan damai dengan keberagaman.
organisasi masyarakat. Salah satu organisasi masyarakat yang ada di sini yakni Rukun Tetangga dan Rukun warga. Setiap satu bulan sekali diadakan pertemuan untuk berdiskusi atau sekedar bertukar pikiran tentang masalah- masalah yang ada di sekitar kemudian dicari jaln keluarnya dengan jalan musyawarah. Dalam pertemuan rutin yang dilakukan ini juga diadakan arisan yang bertempat di rumah warga secara bergiliran.
Selain organisasi tersebut ada juga organisasi karang taruna, namun di desa ini karang taruna jarang aktif hanya berjalan ketika ada event- event tertentu saja.
Kebudayaan yang sampao saat ini masih dilestarikan salah satunya yakni budaya rasulan. Budaya bersih desa ini diadakan setiap satu bulan sekali. Seperti tahun- tahun sebelumnya pertunjukan yang diadakan untuk rasulan yakni wayang kulit. Siang hari sebelumnya diadakan warga disini menyebutnya gendurenan atau kondangan kemudian malam harinya baru diadakan pertunjukan wayang kulit.
Lingkungan hidup harus selalu dijaga kebersihan dan kenyamanannya karena disitulah kita tinggal. Di desa ini sendiri untuk menjaga kebersihan biasannya diadakan kerja bakti. Kerja bakti biasa melibatkan seluruh warga membersihkan lingkungan rumah dan lingkungan sekitar.
Di desa Nglipar Lor ini juga banyak yang memiliki ternak namun kebanyakan tidak dalam jumlah besar. Ternak yang dipelihara warga disini diantarannya ayam, sapi, kambing, entok, dll.
namun yang paling banyak dipelihara adalh ayam, hampir semua warga memilikinya namun jumlahnya hanya beberapa. kalau untuk peternakan besar disini belum ada.
Selain warga yang menjadi pegawai banyak pul;a warga disini yang mendirikan usaha sendiri. Usaha yang dijalani warga disini antara lain membuka usaha warung makan, toko bahan kebutuhan sehari- hari, usaha foto kopi, membuka counter, bengkel, membuka modiste, toko pakaian dan masih banyak lagi. Dan usaha yang dijalani warga disini semakin lama semakin berkembang.
Dalam masalah sarana prasarana sudah cukup baik. Hampir semua warga memiliki sarana komunikasi sendiri- sendiri seperti telepon genggam, telfon rumah namun untuk telfon rumah masih sangat jarang. Sarana komunikasi umum juga ada disini seperti wartel tetapi sudah sangat jarang digunakan. Sarana tansportasi yang dimiliki warga juga sudah rumayan, hampir semua warga memiliki kendaraan sendiri umumnya kendaraan roda dua , yang memiliki kendaraan roda empat hanya kalangan tertentu saja. Untuk fasilitas transportasi juga sudah tersedia, jalan- jalan umun keadaannya sudah baik disini juga telah terdapat halte namun karena kurang difungsikan dan perawatan sehingga mengalami kerusakan.
Demikian tadi sekilas tentang Desa Nglipar Lor, apabila ada salah kata saya mohon maaf terima kasih seemoga bermanfaat......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar